(Maybe) Its good for you

Weird feeling ! I've got this feeling last night ... Entah harus mulai dari mana. Wanita ini mencintai lelaki itu. Sangat mencintainya. Menunggu dan berdoa adalah usaha yang dapat wanita itu lakukan.

Sebelas tahun yang lalu, wanita ini menemukan lelaki yang merubah pandangannya. Some people said Love at first sight. Tapi apakah benar ? Wanita ini masih bertanya-tanya tentang perasaannya itu. Sebelas tahun berlalu sampai pada saat ia menemukan lelaki itu bersama wanita lain.

Arna mungkin sudah mempersiapkan apa yang akan terjadi. Kemungkinan terburuk yang mungkin harus ia hadapi. Terakhir komunikasinya dengan Sang lelaki yang dapat menguras perasaannya, ketika Sang lelaki masih mengingat namanya dan menyebutnya. Air mata Arna tak terbendung. Air mata kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ia pun tak tahu apa yang terjadi padanya. Namun, mungkin inilah kata-kata terakhir Arna pada lelaki itu. Tanggal 12 November lalu , ucapan selamat ulang tahun ia kirimkan kepada Sang lelaki. Ia merespon. Arna begitu bahagia.

Arna tak mau melangkah lebih jauh. Ia takut jika langkahnya itu akan merusak segalanya. Komunikasi yang berjalan stabil, itu sudah cukup baginya. Hal terpenting, kebahagiaan sang lelaki dan mungkin wanita yang ada di sampingnya saat ini.

Dan Arna sepertinya harus benar-benar menerima kenyataan. Sang lelaki bukanlah miliknya. Arna menemukan suatu acara televisi dimana wanita itu menjadi Guest Star. Arna mengenali wajah wanita itu. Perasaannya bercampur, antara kaget, penasaran apa yang terjadi selanjutnya dan dorongan untuk segera mematikan televisinya. Keputusan Arna tetap menyaksikan acara tersebut sampai akhir acara.

Apa yang terjadi ?
Wanita itu berkata, "ini tidak akan berhasil jika tanpa sosok lelaki special di samping saya. Dia kekasih saya." Presenter acara tersebut menginginkan kekasih wanita itu berdiri. Arna berharap bahwa lelaki itu bukanlah Sang Lelakinya. Namun , kamera sorot sudah mengarah pada lelaki yang berdiri di tengah kursi penonton.

SURPRISE ! ITS HIM ! ITS HIM ! Arna merasakan sesak di dadanya. Lelaki itu adalah Sang Lelakinya. Ia begitu bahagia di samping wanita itu. Tidak ada beban, tidak ada paksaan. Arna dapat membaca apa yang ia lihat , Sang lelaki begitu mencintai wanita itu, begitu pula sebaliknya. Sang lelaki berdiri dan tersenyum sambil sedikit membungkukkan badannya. Ia merasakan semuanya berhenti. Bahkan jantungnya mungkin berhenti saat itu. Tak percaya dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Both of them , they are a new rising star. Arna mengenal Sang lelaki memanglah musisi. Tapi tidak dengan wanita itu. Hidup mereka bahagia. Presenter mempersilahkan mereka bernyanyi menghibur penonton. Sang lelaki memainkan piano dan wanita itu bernyanyi di sampingkan. Sangat romantis.

"Andaikan aku wanita itu" , kalimat yang terus berputar di pikiran Arna. Arna masih merasakan sesak di dadanya. Tak mampu bernafas lega. Nafas yang tersengal-sengal itu terus ia paksa. Sampai akhirnya air mata itu menetes kembali. Sang lelaki lah yang dapat membuat Arna seperti itu.

Arna menangis karena bahagia dan menangis karena sedih, hanya dapat dilakukan oleh Sang Lelaki. Noone can do it to Arna. Tangisan itu tak terhenti sampai akhir acara.
Arna masih bertanya-tanya, "Apakah ini akhirnya ? Apakah perjuangan ku berakhir disini ? Tidak dapatkah ia melihat ku sedetik saja ? 11 tahun ini sangat berharga bagiku. Can I let him go with her who loved ?"

Tidak ada yang dapat Arna lakukan.

"Ya Allah , jika memang kami tidak berjodoh. Biarkan ia bahagia dengan yang lain. Aku berharap wanita itu mencintai nya seperti aku mencintainya. Karna Ia berhak mendapat Cinta seperti ku padanya. Tanpa syarat dan alasan apapun. Amiin"

Arna mencintainya. Cinta tanpa mengetahui alasannya. Cinta tak bersyarat. Cinta tanpa balasan. Arna berharap Sang Lelaki benar-benar mendapatkan Cinta seperti Cinta-nya pada Sang Lelaki.



0 Comments:

Apa itu yang disebut SAHABAT ?

Apa itu yang disebut SAHABAT ?
Apakah kalian memiliki teman ? Teman dekat ? Teman akrab ? Sahabat ?





Dari lagu ini , aku mulai merasakan apa itu teman dekat atau sahabat. Aku mau berbagi lirik lagu ini sedikit yah.

We had the best years of our lives,
But you and I would never be the same,
September took me by surprise,
And I was left to watch the seasons change.
It's been so quiet since you've gone,
And everyday feels more like a year,
Sometimes I wish I could move on,
The memories would all just disappear.
** So many things I should've,
Said when I had the chance,
So many times we took it all for granted.
*I'd never thought this could ever end,
I'd never thought I'd lose my best friend,
Everything is different now,
Can we stop the world from turning?
I'd never thought I'd have to let you go,
I'd never thought I'd ever feel this low,
I wish I could go back,
And we'd stop the world from turning.
Looking back on better days,
When we were young, we thought we knew so much.
And now it seems so far away,
I'm wondering If I was good enough.
(**)
(*)
Gone are all the days,
When we swore we'd never break,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
Yeah, we swore we'd never change,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
When we swore we'd never break,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
Yeah, we swore we'd never change,
And now I'm left here alone.

 Sudah lihat sendiri kan lirik lagunya. Cukup mengena ke hati kalian masing-masing gak ?

Lagu ini mengingatkan pada teman saya sejak SMP. Jika dihitung, pertemanan ini sudah terjalin sekitar 10 tahunan, bahkan lebih.

And now i realize that Everything has changed ! Kita tidak dapat membuat sesuatu tetap dalam keadaan yang sama. Semua pasti akan berubah. Apakah kita siap dengan perubahan itu ? Apa yang harus kita siapka untuk menghadapi dan menjalani perubahan itu ? Nope , i have no idea !

Six Sense of Sam

Cerita di belakang layar memang terlalu mengocok perut jika diceritakan kembali atau bahkan diabadikan melalui video. Kekocakan, kekonyolan dan keanehan selalu terjadi secara tidak terduga. Kisah ini tentang Dean dan Sam sedang berbincang-bincang dengan pemain baru serial TV Supernatural yang bernama Arna. Tidak hanya mereka bertiga, namun seluruh kru tv yang sedang beristirahat pun ikut berkumpul dan berbincang-bincang di ruang tamu yang sama dimana saat itu sedang  tidak digunakan untuk pengambilan scene. Canda dan gelak tawa selalu keluar dari mulut masing-masing.

Perbincangan cukup seru sampai akhirnya suasana sedikit berubah karena ulah Sam sendiri kepada Dean. Sam senang sekali menggoda Dean, begitu juga sebaliknya. Namun saat itu, Sam lah yang menggoda Dean terlebih dahulu sehingga membuat wajah Dean berubah seketika. Dari candaan Sam, Dean agak kesal, namun tetap tersenyum untuk menutupi rasa kesalnya kepada Sam. Sam yang senang menggoda kakaknya itu terus saja tertawa terbahak-bahak sampai memegang perutnya yang mulai terasa kram.

Arna yang merupakan pemain baru hanya dapat tertawa dengan candaan kakak beradik itu. Ia ingin ikut tertawa dengan Sam, namun sisi lain ia melihat raut wajah Dean yang tersinggung membuatnya berusaha menghentikan tawa, namun berakhir dengan senyum kecil saja seolah-olah menahan tawa.

Selang beberapa waktu, Dean seakan memiliki ide untuk membalas Sam, sangat terlihat di raut wajah Dean. Pandangan mata Dean menuju ke Arna yang berada tepat di samping Sam. Awalnya Arna tak mengerti maksud pandangan Dean padanya. Ternyata, pandangan Dean pada Arna adalah kode untuk membalas Sam. Seorang Arna tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membalaskan kekesalan Dean pada Sam. Ya, Arna mengetahui dengan jelas pembalasan yang tepat untuk Sam adalah menciumnya. Tak ada canggung ataupun malu, Arna meng’iya’kan kode yang dimaksud oleh Dean dan kemudian mendaratkan ciuman tepat di pipi kanan Sam.

Dengan ekspresi yang begitu kaget, Sam berusaha menjauhkan tubuh Arna dari dekatnya sambil memegang pipinya yang telah disentuh oleh bibir Arna dan berkata “Hey”. Ekspresi Sam membuat Dean tertawa lega sampai memukul-mukul kursi karena Dean tidak kuat lagi tertawa. Begitu puas Dean membalas kejailan Sam dan mengacungkan jempolnya pada Arna.

Dari kejadian itu, bagaimana Arna mengetahui hal tersebut ?

Cerita awalnya adalah sudah diketahui bahwa Dean dan Sam merupakan kakak beradik yang saling menyayangi, namun Dean menunjukkan rasa saying tersebut dengan cara yang sedikit jail. Sama seperti manusia lainnya, Dean dan Sam juga memiliki hal-hal yang mereka sukai dan juga tidak mereka sukai. Dean mengetahui dengan jelas bahwa Sam tidak suka jika ia dicium tepat di pipinya oleh siapapun termasuk Dean, kakaknya sendiri.

Jika Sam membuat ulah sedikit saja kepada Dean, Dean tahu cara yang tepat untuk membalas Sam agar jera dan tidak menggoda Dean kembali. Jurus itu sangat ampuh, tidak lain dan tidak bukan cara itu adalah mencium pipi Sam dengan gemas bahkan sampai memeluknya dengan sangat erat. Ya, dari cerita Dean itulah Arna tau isyarat Dean untuk mengerjai Sam.

“Take … Take … Dean Sam, Ayo kita take!”, kalimat itu keluar dari megaphone sutradara.

Kali ini, sutradara membuat alur cerita seorang ibu dari seorang gadis dirasuki oleh hantu nenek yang meninggal karena dibunuh oleh laki-laki yang tidak dikenal. Setelah sutradara mengatakan kalimat itu, Sam dan Dean menuju lokasi pengambilan scene dan meninggalkan Arna di ruangan itu. Entah apa yang Sam rasakan pada Arna. Raut wajah Sam menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan kepada Arna. Sam berjalan menuju lokasi pengambilan scene dengan sedikit ragu. Sesekali Sam membalikkan wajahnya ke arah Arna.

Arna adalah pemeran gadis yang ibunya dirasuki oleh hantu nenek-nenek dalam serial TV itu. Ketika itu pemeran “Ibu” masih berada di ruang rias untuk didandani agar sesuai dengan cerita yang dibuat oleh sutradara. Ada hal yang tidak biasa saat itu. Hari-hari biasa Ibu Arna yang sebenarnya tidak pernah ikut menemani anaknya syuting. Entah mengapa, hari itu Ibu Arna datang ke lokasi syuting. Arna pun tidak mengetahui jika ibunya akan datang. Raut wajah Sang Ibu sedikit berbeda seperti biasanya.

Dean dan Sam berlalu meninggalkan Arna dengan "Ibu" nya. Langkah Sam terhenti sejenak dan berbalik arah melihat Arna yang ia tinggalkan. "Dean!" , Sam berbalik arah sambil menepuk bahu Dean. Arna sedikit mengangguk mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja. Sam pun membalas anggukkan Arna. Namun, belum selesai mereka bertatapan , sang "Ibu" dengan tiba-tiba menyerang Arna. Winchesters bersaudara berlari sekuat tenaga untuk dapat meraih Arna agar terlepas dari cengkraman "Ibu".


Selepas Winchesters berhasil membebaskan Arna, ada sejarah yang mengatakan bahwa Ibu Arna telah dirasuki oleh arwah yang sempat bunuh diri di area pengambilan shooting. Arwah wanita itu tidak nyaman adanya kisah yang diambil dari kisah nyata wanita itu. Dan akhirnya shooting dihentikan demi keselamatan bersama.


~~ t h e  e n d ~~

Contact Form

Name

Email *

Message *