NONTON BIOSKOP SENDIRIAN ? SIAPA TAKUT ?

Siapa sih jaman sekarang yang masih takut kemana-kemana sendirian ? Sendirian tuh bukan berarti kesepian lho.

Belanja ? Ngemall mungkin ? Makan di resto ato nongkrong sendirian di kafe ? Nonton bioskop sendirian ?

Mungkin masih ada beberapa orang yang takut ato ada rasa ga enak klo pergi sendirian, jadi masih harus ditemenin. Tapi makin kesini, rasanya kemana2 sendiri tuh makin enak aja. Lebih sat set wat wet, lebih cepet kemana2 sendiri. Enggak harus ketemu orang baru ato ngobrol sih, aku lebih banyak diem, kecuali diajak ngobrol orang, tapiiii aku ga bisa nolak klo pas ada bayi ato balita lah di depan mata, rasanya pengen ngegodain muluuu.

cr: pribadi

Randomly, kemarin emang iseng2 aja sih ngecek jadwal film apa aja yang udah rilis. Dan yang pasti liat bioskop terdekat rumah lah, biar lebih cepet pulangnya jga. Setelah cek2 webnya, ehh kok film2 favorit nih nongol di bioskop yang sama, abis gitu ngeliat jam tayangnya kok pas, waaahh akhirnya memantapkan hati buat marathon hari itu juga. 

Akhirnya checklist juga pengen nonton bioskop sendiri ditambah lagi marathon 2 film berbeda, timingnya pas banget. Enggak pake babibu, langsung deh pamit mama sepulang kantor mau langsung nonton , dan nontonnya ada 2 jam berbeda. Shock ? yaiyaaalah pasti.

Pulang kantor jam 13.00, perjalanan bisa nyampe 45 menit ke rumah belum lagi si Mamah ternyata penget banget dibeliin sesuatu buat dimakan, yaudah lah ya kudu agak ngebut jga sih biar enggak ketinggalan film pertama. Tugas kelar, cuss berangkat ke bioskop tujuan.

Film apa sih yang ditonton ? Ya sesuai gambar ya. Hidden Strike sama Mission Impossible : Dead Reckoning pt. 1.



Sampe di counter tiket, aku nyebutin judul filmnya dan jam, oke checklisted 1 film. Dikirain mbak counter udah kali ya, masih aku terusin, "mbak tambah lagi film Mission Imposible jam 18.15 nya ya" , mbaknya tanya lagi "berapa tiket ?" , aku dengan pedenya bilang 1 aja mbak. Ada tuh mas2 di sebelah mbak nya ngeliatin. Aku bukan kepedean diliatin ya, tapi pernah ga sih ngerasa dilihatin bahkan km enggak liat langsung orang itu, kayak jadi sisi luar mata tuh udah keliatan klo kita diliatin orang gitu lho. *gimana jelasinnya deh, intinya gitu.

Yaaa aku pikir emang aku butuh waktu ku sendiri, apapun itu. Kadang emang ngerasa, aku perlu sendiri deh, entah jalan2 ke mall, belanja mungkin, ato yaa contohnya itu tadi nonton sendirian. Enggak ada salahnya juga kok, menurutku sih. Sesekali memanjakan diri tuh jg perlu ges, tapi itu jg bukan berarti memanjakan diri kan, itu bisa jadi reward kita jg , selama kita seneng. Bahkan klo ada yang pengen ikut gitu trus maksa ikut nonton jg, bisa jadi aku yang badmood soalnya udah enggak sesuai rencana.

yaa segitu lah cerita ku soal nonton bioskop sendirian. Boleh lah saling share pengalaman nonton bioskop sendirian kalian.

0 Comments:

REVIEW : GOOD OLD DAYS Thai Series, 6 Kisah dengan Pelajaran Hidup

 Good Old Days (ร้านซื้อขายความทรงจำ)

Siapa yang udah nonton series Thailand ini? Cung tangaaann sini. Seberapa seru menurut kalian setelah nonton seriesnya ?


Pertama kali trailernya rilis, "harus nonton nih series". Good Old Days ini salah satu series Thailand yang rilis di Agustus 2022 lalu dan berakhir September 2022. Sebenernya udah lama nih series masuk waitinglistku, tapiii karena satu dan lain hal baru bisa nonton hampir setahun kemudian. hihihi. Good Old Days series yang juga dikenal dengan judul Shop of Memories ini memiliki 12 episode dengan durasi 48 menit di setiap episodenya.
Enggak kalah penting, series ini sungguh bertabur bintang GMMTV yagesyaa, contohnya Krist Perawat Sangpotirat, Joss Way-ar Sangngern, Bright Vachirawit Chivaaree (siapa yang gak kenal dia kan?), dan masih banyak lagi lainnya, ntar kita kenalan satu2 ya. Bisa dilihat dari judul dan trailernya, tema series ini enggak jauh-jauh dari Melodrama dan kehidupan. Salah satu director nya adalah Waa Waasuthep Ketpetch, director yang juga menggarap The Gifted Movie dan The Gifted : The Graduation, jadi ya emang enggak salah juga cinematografinya keren. 

WARNING❗❗❗
review ini bisa mengandung spoiler tapiii this is highly recommended to watch❗❗❗

Cast

{Bond and Relationship}

Lee Thanat Lowkhunsombat - Phu

Fah Yongwaree Anilbol - Mint

{Memory of Happiness}

Tay Tawan Vihokratana - Jap

Aye Sarunchana Apisamaimongkol - Piang

{Road to Regret}

Joss Way-ar Sangngern - Bomb

Namtan Tipnaree Weerawatnodom - Kai

Kay Lertsittichai - Got

{Our Soundtrack}

Thanaerng Kanyawee Songmuang - Gyb

Bright Vachirawit Chivaaree - Tong

{Love Wins}

Win Metawin Opas-iamkajorn - Maew

Pat Chayanit Chansangavej - Mew

{Somewhere Only We Belong}

Krist Perawat Sangpotirat - Hey

Prim Chanikarn Tangkabodee - Mai


Sinopsis

Krist Perawat jadi penjaga toko barang-barang antik. Antik dari segi apa ? Dari segi kenangan atau kisah pemilik barang tersebut. Berikut kisah-kisahnya.

  • Episode 1-2: Bond and Relationship

Ikatan tidak didasarkan pada ikatan darah atau keluarga, tetapi dari kita sendiri dan dengan siapa kita ingin terikat.

Analoginya seperti Phu (Lee Thanat Lowkhunsombat) yang tidak memiliki ikatan darah dengan sang Ibu karena ia di adopsi sejak kecil, ketika mendapati kabar bahwa Sang Ibu menderita sakit keras dan tidak memiliki waktu yang panjang, Phu merasakan kesakitan yang dalam takut kehilangan untuk yang kedua kalinya. Sama halnya dengan ketika ia pertama kali mendapatkan seekor anjing peliharaan Ryu, ikatan antara Phu dan Ryu begitu erat sampai pada akhirnya suatu kecelakaan merenggut nyawa Ryu yang membuat Phu sangat kehilangan. Jadi, ikatan itu tidak hanya terjadi antara manusia dengan manusia, tetapi semua makhluk hidup. Bahkan ketika Phu bertemu dengan wanita Mint (Fah Yongwaree Anilbol), trauma itu masih mengikutinya yang membuat Phu memilih untuk mundur menjalin hubungan. 

Luka perasaan ini dapat dialami oleh siapapun, efeknya jika terlalu lama dan panjang dirasakan oleh seseorang, dapat mengakibatkan hal yang disebut Trauma. Tapi untuk sebagian orang, dapat mengalihkan perasaan tersebut atau penyembuh perasaan yang dialami dengan cara yang sebenarnya hanya orang tersebut yang mengetahuinya. Tanpa paksaan, dan hanya niat dari pemilik perasaan tersebut yang dapat mengendalikan, bukan orang lain.

Makanya, terdengar klise dengan kalimat, "sudah ikhlasin saja, mungkin sudah jalannya". Tidak ada yang salah dengan kalimat itu, sebagai penguat tetapi untuk kondisi tertentu seseorang, itu juga dapat menyakiti hati yang mengalaminya. Bisa dibilang hanya waktu dan orang tersebut yang dapat menyembuhkan luka perasaan yang dialami.

  • Episode 3-4 : Memories of Happiness

Hukuman bagi orang-orang yang menyimpan perasaan mereka untuk diri sendiri tanpa diketahui orang yang mereka cintai.

(*maksudnya adalah, orang yang menyembunyikan atau tidak jujur terhadap perasaannya kepada orang lain sampai kapanpun gak akan pernah ada kesempatan untuk mengutarakannya kalo bukan dari niat diri sendiri)

Gimana cara kalian menyimpan kenangan masa lalu ? Piang (Aye Sarunchana Apisamaimongkol) dan Jab (Tay Tawan Vihokratana) selalu menyimpan kenangan dengan menggunakan kamera film mereka. Kamera tidak hanya digunakan untuk memotret objek saja, tapi untuk beberapa orang yang menggunakan kamera dengan maksud menyimpan kenangan yang dimiliki melalui hasil foto. Foto yang dihasilkan akan selalu memiliki kisahnya masing-masing, termasuk Jab. 

Jab yang begitu cintanya dengan kamera dan menemukan sosok yang selalu menjadi sasaran objek kameranya, yaitu Piang, gadis remaja teman SMA-nya dulu. Setiap jepretan kamera Jab pada Piang selalu mengisyaratkan perasaan yang begitu dalam, namun tak pernah tersampaikan secara gamblang. Piang yang selalu menganggapnya sebagai teman, tak menyadari perasaan Jab hingga akhirnya Jab tak pernah punya kesempatan untuk dapat mengutarakan perasaannya. 

Jadi, kalian klo udah ada perasaan sama cewek/cowok , yang ngakunya temen lah, sahabat lah, klo emang ada perasaan, udah ungkapin aja, daripada ujung2nya nyesel.

  • Episode 5-6 : Road to Regret

Penyesalan mu sudah tidak berarti

 kalimat ini yang cocok untuk Kai dan Got.

Kai (Namtan Tipnaree Weerawatnodom) dan Got (Kay Lertsittichai) adalah kakak beradik yang tinggal hanya bersama seorang ibu. Seorang ibu yang sampai akhir hayatnya menyembunyikan banyak trauma yang ia alami. Cara mendidik yang mungkin sebagian besar orang tua ajarkan agar putra-putrinya menjadi lebih kuat, namun sayang, seorang ibu ini seakan pilih kasih. Kai, kakak perempuan yang selalu disalahkan karena tak mampu melakukan hal-hal kecil yang mungkin itu memang ia benci. Namun, begitu sayang dengan ibunya. Got, seorang adik laki-laki Kai yang selalu menjadi perhatian ibunya, selalu mendapatkan kasih sayang yang mungkin tidak imbang. Perhatian ibu pada Got, bahkan membuat Got risih. 

Keluarga ini sedang tidak baik-baik saja.
Kai dan Got mendapati ibunya dan keluarganya pun ternyata mengalami hal yang sama. Benar adanya, semua ini tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya. Seorang ibu yang ternyata menyimpan uneg-unegnya sendiri dan tidak dapat ia sampaikan dengan lantang di depan keluarga. Hanya sepucuk surat yang mampu membongkar kesakitan apa yang dialami oleh Ibu selama ini. Sang Ibu pun akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dengan keluarganya dan akhirnya berefek pada anak-anaknya. 
 
Dari sini bisa jadi pelajaran betapa pentingnya komunikasi dan toleransi dalam keluarga, bukan mengutamakan keegoisan masing-masing dalam keluarga.
  • Episode 7-8 : Our Soundtrack
Kebahagiaan bisa dari hal paling sederhana dan biasa-biasa saja

Jebakan friendzone juga sempat dialami oleh Tong (Bright Vachirawit Chivaaree) dan Gib (Thanaerng Kanyawee Songmuang). Mereka bertemu ketika masih berada di bangku sekolah dasar. Saat itu Tong adalah tetangga baru Gib, tak lama berkenalan mereka pun akhirnya semakin dekat hingga dewasa. Kegemaran mereka yang juga sama membuat ikatan hubungan mereka semakin hari kian kuat hingga menjadi impian mereka bersama. 

Musik, itulah hal yang mampu mempersatukan dan memisahkan mereka sekaligus kekuatan mereka. 

Gib yang saat itu sedang dilanda masalah keluarga memaksanya untuk lebih realistis untuk berpenghasilan dengan mengakhiri impiannya sebagai musisi dan meninggalkan Tong seorang diri menggapai impian yang mereka bentuk bersama. Sepeninggalan Gib, hanya gitar yang menemani Tong. Tong tak pernah putus asa, dibalik kegagalan ataupun keberhasilan hanya ada bayangan Gib. Sampai Tong dihadapkan dengan pilihan jalan untuk terus menggapai mimpinya sebagai musisi atau kembali bersama Gib. It's all about choice.

Dulu ku berpikir, semakin banyak yang menyukai musikku, akan semakin baik. tapi aku menyadari yang terpenting saat ini bukanlah ratusan ribu orang yang bertepuk tangan di depanku, melainkan hanya satu orang yang ada di sisiku. 

Ini nih lagu yang sekaligus jadi Sountrack series Good Old Days. Easy listening banget sih ini.


  • Episode 9-10 : Love Wins

Percayalah, cinta akan menang

Kisah percintaan Meaw dan Mew sangatlah rumit, dengan perbedaan yang begitu mencolok diantara keduanya. Meaw yang diperankan oleh Win Metawin, serta Mew yang diperankan oleh Pat Chayanit Chansangavej menjalin hubungan yang cukup lama, namun karena perbedaan strata sosial, membuat mereka saling insecure. Mew yang berasal dari keluarga kaya raya, sedangkan Meaw dari keluarga sederhana yang hanya tinggal berdua dengan ibunya. 

Bagi Mew, hubungan antar 2 sejoli ini yang dibutuhkan hanyalah cinta tanpa memikirkan hal lain, hanya antara mereka berdua. Tapi itu semua tidak cukup jika mereka tidak mampu membangun 'cinta' itu sendiri dalam hubungan mereka. Masing-masing memiliki rasa kekhawatiran dan keegoisan yang membuat hubungan mereka berdua tak berhasil.   

Tetap saja, cinta itu harus menang, pasti menang, dengan masing-masing harus juga mampu berintrospeksi diri jauh ke dalam diri masing-masing. Apa yang mereka berdua cari dalam hubungan ini ? Mampukah Meaw menepati janjinya pada Mew ?

  • Episode 11-12 : Somewhere Only We Belong

Ikhlasin aja, klo jodoh bakal balik lagi dengan jalannya masing-masing

Quote ini ngena banget di dua episode terakhir Good Old Days yang bertopik tentang keikhlasan dan melanjutkan hidup. Kisah terakhir mengangkat cerita tentang pemilik toko antik ini, yaitu Hey (Krist Perawat Sangpotirat) yang secara tidak sengaja bertemu dengan gadis bernama Mhai (Prim Chanikarn Tangkabodee) di toko yang saat itu masih berupa rental game untuk anak-anak. Kedatangan Mhai menyiratkan warna baru di kehidupan Hey. 

Dibalik itu, Mhai adalah seorang gadis yang juga diikuti oleh masalah keluarga dan pendidikannya. Tekanan dan tuntutan yang Mhai dapatkan dari Ibunya untuk selalu mendapatkan nilai terbaik di sekolah, membuat depresinya kian hari kian memuncak. Mengetahui Mhai tidak dapat menikmati hidupnya karena pilihan orang lain, Paman Mhai khawatir dan berusaha memberikan pandangan lebih luas tentang kehidupan yang sebagaimanamestinya dijalani, tak perlu memaksakan diri, Mhai juga harus bisa menikmati hidupnya. 

Cara Mhai menikmati hidup terbantu oleh toko rental game yang dimiliki oleh Hey. Bisa dikatakan ia selalu bermain dengan Hey di sana. Tidak terima anaknya dipengaruhi untuk bermain, Ibu Mhai mewanti2 Hey untuk menjauhinya. Dari sini kisah mereka semakin rumit. Kesalahpahaman antara Hey dan Mhai dimulai dari sini. Mhai meninggalkan kota dan terbang ke Kanada meninggalkan Hey tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. 

Berjalannya waktu, Hey mengubah toko rental gamenya menjadi toko antik, bukan tanpa alasan, ia terpikir oleh kata2 Kakeknya yang sudah meninggal. Toko Antik yang ia dirikan kini harus digusur karena satu dan lain hal. Hey tidak bergeming dengan peringatan itu, tapi Phu, teman Hey memberikan saran sebagai teman. 

"Hidup bukanlah tentang sebuah ikatan, melainkan bagaimana kita mengikhlaskan dan terus maju ke depan" ~ Phu

Hey mulai mengikhlaskan toko itu dan dapat melanjutkan hidupnya dengan baik seperti yang disarankan Phu dan mencari kebahagiaan. Hingga akhirnya ia bisa menemukan kebahagiaan yang ia tunggu dan cari, yaitu Mhai.

Series ini patut diacungi jempol sih, dari 12 episode dengan tiap 2 episodenya memiliki kisah yang dalam serta menjadi pelajaran hidup. Setelah nonton semua episode ini, pasti ada yang ngerasa relate sama kehidupan kalian deh. *disclaimer: 3 kisah yang bikin aku nangis bisa nangis, yaitu Bond and Relationship, Love Wins sama kisah paling akhir, Somewhere Only We Belong.

Series ini masih tersedia dan bisa ditonton di GMMTV Youtube Channel ya, yang tersedia dengan subtitle Inggris dan Indonesianya *saranku pake Inggris aja

Ini nih trailernya yang bisa kalian tonton.


Klo yang satu ini trailer resminya GMMTV.


See you and happy watching !!!

Sourced by :
MyDramaList
GMMTV Youtube

0 Comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *