Feature news

Loft Apartment Design Vers. 1

Loft Apartment
created and designed by
Liya

App : Planner 5D

Hai Hai ...

Seneng bangeeeeeet ada aplikasi desain ini.

Udah tau kan kalo ada Aplikasi desain interior ataupun eksterior yang bagus banget. Taunya sih udah lama, sekitar 3 atau 4 tahunan yang lalu. Aku sih gak pinter desin banget, cuma gara-gara aplikasi ini, jadi pengen belajar banyak mengenai desain interior dan eksterior.

Saking senengnya ada aplikasi ini, sampe semua jenis rumah rasanya pengen dibikin desainnya. Mulai dari luas tanah, luas bangunan rumah sampe perabotannya pun ada.

Naaaah, yang mau ditunjukkin sekarang ini, desain interior Apartment IMPIAN ku. hahaha. Pasti pengen banget donk punya Apartment yang bisa didesain sendiri, termasuk aku.

Ini nih desain rumah yang sejak beberapa lalu sudah aku bikin. Yaaah gak detail sih memang, tapi kurang lebih pengennya seperti itu.

Namanya juga desain-desain yah , jadi bolehlah khayal-khayal sedikit.


Denah 2D

Lantai 1
Lantai 2 : Loft Bedroom 


Denah 3D


Denah 3D Lantai 1 Tampak Atas
Denah 3D Loft Floor Tampak Atas


Tampilan 3D
Tampak Luar Pintu Masuk
Tampak Luar Balkon
Tampak Luar Balkon

Tampilan 3D Dapur - Mini Ruang Makan
Pintu Masuk

Sisi Kanan Pintu Masuk : Dapur

Tampilan 3D Toilet

Sisi Kiri Pintu Masuk : Toilet



Tampilan Atas Toilet

Tampilan 3D Ruang Tengah

Tampilan Ruang Tengah

Tampilan Ruang Tengah

Tampilan Tangga menuju Loft Floor

Tangga berada di sisi Dapur



Tampilan 3D Loft Floor





Tampilan Loft Floor tanpa Dinding

Tampilan 3D Tanpa Dinding






Tunggu desain lain dari saya ya ... Ciao !!! ;)

Link Project : https://planner5d.com/view/?key=2dd901f591d98c85ed787e1d3fddbd67

Learn more »

Do What You Loved, and Love What You Do!

Tidak seperti biasanya, hari sabtu ini rasanya berat buat membuka mata, rasanya masih pengen tidur istirahat. Gak sadar, alarm sudah snooze sampe ke lima kalinya. Derita kerja sambil kuliah, capek ? Iya . Jenuh ? Pasti ! Stress ? Hhmm jangan ditanya. Membagi waktu antara kerja, kuliah dan istirahat itu gak gampang. Tapi yah itu konsekuensinya. 
Shift kerja pertama, otomatis pulangnya siang. Capek. Setting alarm jam 4 sore. Tidur. Sebelumnya sih lancar-lancar aja kalo ada jadwal kayak gini. Tapi hari ini gak tau ada setan apa, males banget bangunnya. Bangun-bangun sudah jam 5 sore. 


"aaarrrgghhhh telaaaaaaaaaaaatttt!!! Padahal ada kuliah jam 6.", bangun dari kasur masih pakai seragam kerja lengkap sambil lari ke kamar mandi.
Kaget ? Jelaslah. Mau nangis rasanya. Secara si Arna tipe Intime Girl. Masih kaget sampe keringetan, nyawanya belum full pula. Lari sana sini buat nyiapin kuliah. 
"ma .... mama ..., berangkat kuliah dulu yah!", teriak nyariin mama buat pamit kuliah.
"tumben mepet berangkatnya ?", senyum-senyum ngeledekin. Si Arna manyun aja tuh
"itu alarm hape udah gak mempan nak buat kamu. Bisa-bisanya setting alarm tapi disnooze sampe 5 kali.", sambil nyiapin makan malam di dapur.
"udah ah ma, Arna berangkat dulu. Assalamualaikum.", sambil lari ke depan gang buat nungguin angkot.
Polemik dalam menunggu angkutan kota ato sebut aja angkot adalah penumpangnya harus penuh baru deh berangkat. "Gak kumpul, gak budal". Kurang lebih gitu slogan para supir angkot.
Cemas, ngeliatin jam tangan mulu. Rasanya gak ada kesempatan ngecek hape. Tujuan sore itu cuma sampai ke kampus tepat waktu.
Jam 18.15 baru sampai kampus. Fix telat. Ini telat. Rasanya gak mau masuk ruang kelas. Tapi gak mau bolos kuliah. Lari deh ke lorong kampus. Nyari kelas yang biasanya ditempel di papan pengumuman. Ya masih konvensional sih caranya.
"mana ruang kelasnya yah, kok gak ada sih. Duh makin telat deh nih", sambil bacain satu per satu tulisan yang ditempel di papan pengumuman. Baca lagi ke tiga kalinya masih juga gak ketemu tuh ruang kuliahnya.
Masuk lah ke ruang akademik, "Permisi, Pak Don, mau tanya kelas MS28 ruang kuliahnya dimana yah, aku baca di papan kok gak ada.".
"hahahaha Kamu mimpi ? Kan memang sudah gak ada jadwal kuliah Arnaaa. Jum'at minggu depan serentak ujian semua kelas.", penjelasan Pak Doni sambil ngeledekin Arna dan tertawa.
MALU berasa dapet ZOONK
"makasih Pak Don", sambil melipir keluar ruangan saking malunya.
Alhamdulillah, iya. Sebel, iya banget. Ngerti kan ya rasanya kalo dikerjain. Prank. Yah gitu deh rasanya.
Berhubung sudah waktunya sholat Maghrib, Arna menyempatkan diri ke Musholah kampus. 
Sesudahnya sholat, Arna duduk di tangga depan kampus. 
"ini kenapa gak ada info sih temen-temen.", sambil scrolling chat grup kampus di Whats App.
Kaget dan malunya bukan kepalang, ternyata di grup sudah rame bahas jadwal ujian dan libur kuliah.
Mau balik rumah, ah Arna malu abis sama mamanya. Masih mikir mau kemana, iseng-iseng aja. Anak jaman sekarang, kalo lagi nganggur aplikasi yang dibuka ya Instagram. Scroll scroll scroll instagram.
"Singto ? Krist ? Ini beneran ?", saking kagetnya. Postingan terakhir mereka di instagram Singto berlatarbelakang di Pasar Baru ala ala menyebrang jalan. Tapi tetep yah, cakepnya gak berubah.
Kok aneh yah mereka di Indonesia, tapi gak adakah yang sadar mereka disini.
"heh Epi, tau gak sih si Singto sama Krist lagi di Indonesia ?", Arna pun langsung dm Epi via Instagram.
"eh masa' iya, belum cek ig lagi sih", Epi pun juga scrolling ig nya. Tak berapa lama, Epi pun membalas,"omaiiigottt, iya beneran. kok bisa ? gak ada kabar. Diem-diem apa gimana sih mereka tuh". Saling menimbulkan tanda tanya besar.


Singto dan Krist adalah artis muda Thailand.
Tapi anehnya, mereka ke Indonesia tanpa ada promo, tanpa ada gembar-gembor, tanpa ada yang tahu. Is this real ? Masa iya mereka beneran di Indonesia. Masih gak nyangka sih.
"Pi, aku gak bisa tinggal diem. Besok kan libur. Aku mesti cari mereka. Itu lokasi deket sama rumahku. Kemungkinan kalo mereka jalan, harusnya homestay mereka gak jauh-jauh dari dimana mereka jalan-jalan. ya kan ?", Arna coba meyakinkan Pi.
"ya juga sih, aduh aku jadi kepo.", kekepoan mereka semakin menjadi.


**********


Minggu pagi jadwal Arna olahraga pagi. Rute yang dilalui tidak jauh dari pasar baru dekat rumah Arna dan kampus. Ya, area rumah Arna memang dekat dengan banyak kampus dan sekolah. Pasang headset dan mulailah Arna berlari.
Tak terasa sudah mencapai 5 km kaki Arna berlari. Arna cukup kelelahan dan membuatnya memotong jalan yang awalnya rute jalan besar, ia memilih jalan pintas dengan masuk ke perumahan tepat di depan Kampus. Arna hapal betul jalan tikus daerah sekitar rumahnya, meskipun ia gak bisa naik motor sendiri *oopss.


Anehnya. Arna memilih jalan yang jarang ia lewati dari Perumahan itu. Didepannya terlihat, entah homestay atau asrama mahasiswa Luar Negeri yang mana di depan halaman tersebut sudah banyak terlihat seperti mahasiswa dan mahasiswi Luar Negeri. Tanpa ragu, Arna pun menghampiri salah satu mahasiswi dengan potongan rambut lurus sebahu, dengan kulit kuning langsat dan rupa yang cantik.
"Permisi...", Arna menyapa mahasiswi itu dengan Bahasa Indonesia. Kemudian hening. Mahasiswi tersebut diam tanpa kata. Seolah tak mengerti apa yang dikatakan oleh Arna.
"hhhmmm ... ", celinguk Arna di belakang mahasiswi itu.
*ini anak diam aja, gak bisa Bahasa Indonesia apa gimana sih* dalam hati Arna.
Tak lama, seseorang laki-laki berwajah tirus, berkulit putih mengenakan kacamata yang tingginya sekitar 170 cm pun menghampiri Arna perlahan. Seakan ingin menawarkan bantuanya. Semakin dekat, semakin jelas wajah laki-laki itu.
Singto ? tuh anak Singto bukan sih ? Apa iya ? Masa' iya itu Singto ? Beneran itu Singto disini?
"Excuse me, boleh saya bantu?", kalimat pertanyaan dengan logat yang cukup aneh didengar membuyarkan lamunan Arna.
Betapa tidak, tak lama setelah Arna tersadar dari pertanyaan-pertanyaan di pikirannya. Dan benar, itu adalah Singto. Singto yang harusnya Arna cari dimana keberadaannya di Indonesia. Tanpa bersusah payah, Arna sudah menemukan dimana Singto tinggal di Surabaya.
Eh tunggu, ini mimpi ?
"perkenalkan, saya Singto.", semakin diyakinkan oleh Singto bahwa dia benar-benar Singto yang memperkenalkan diri pada Arna dengan salam khas Thailand, yaitu Wai.
"dan Ini, May", memperkenalkan mahasiswi cantik sebelah Singto. Dan benar, May tidak bisa berbahasa Indonesia sekalipun bahasa Inggris.
Waktu serasa terhenti. Arna terbelalak dengan kalimat itu. Secara perlahan kebodohan Arna keluar, dengan menjulurkan tangannya kepada Singto untuk berjabat tangan. Ya, berbeda adat dan budaya. Tak ada salahnya saling memperkenalkan budaya Negara masing-masing. Tapi Arna tanpa sadar menyodorkan tangannya pada Singto dan tanpa berkedip sekalipun.
"Arna.", Singto yang sedikit bingung menyambut jabatan tangan Arna saat itu.
Singto bisa bahasa Indonesia ? hahaha cukup menggelikan. Ya meskipun tidak sepenuhnya dia berbahasa Indonesia, tapi dia bisa berbahasa Indonesia. Thanks God. Jadi gak susah-susah ya kalo mau tanya-tanya.
"Please, have a seat Arna.", mempersilahkan Arna duduk di kursi dan meja portable yang berada tepat di belakang mereka.
Arna dan Singto berbincang banyak mengenai pendidikan dan negara mereka sampai tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat. Arna pun baru sadar bahwa dia berkeringat setelah berolahraga tadi. Niat Arna untuk pulang saat itu, memunculkan ide bagus.
"Would you mind to come to my house, Singto ?", ide ini diterima baik oleh Singto dan kawan-kawannya saat itu.


**********

Waktu menunjukkan pukul 15.00. Arna menjemput Singto dan kawan-kawan barunya itu untuk datang ke rumahnya. Hanya beberapa yang ikut. Arna tak mempermasalahkan hal itu, hal terpenting adalah Singto datang ke rumahnya. LOL
"Hi!", lambaian tangan Arna pada Singto yang masih berada di depan kamarnya di lantai 3.
"ready ?", tanya Arna pada Singto yang begitu antusias.
"ya, saya bersama 2 teman. Is it okay ?", Singto bertanya pada Arna. Arna hanya tersenyum dan menganggukkan kepala atas pertanyaan Singto itu.
itu May, tapi sebelahnya siapa yah ? laki-laki berkulit putih itu cukup familiar di mata Arna.
"May dan Krist boleh ke rumah kamu ?", Singto menyebutkan nama itu sambil tersenyum.
"ini Krist ? Krist yang itu ?", pertegas Arna kepada Singto.
Krist juga memberikan Wai-nya pada Arna. Arna membalas Wai Krist meskipun sedikit kaget dengan kehadiran Krist. Krist yang awalnya tidak terlihat ketika Arna main ke homestay mereka.
Singto, May dan ternyata Krist pun mau bergabung untuk datang ke rumah Arna. Ternyata Krist juga tak keberatan untuk diajak ke rumah Arna.
Mereka berempat berjalan bersama ke rumah Arna. Selama perjalanan, mereka berempat mengobrol. Singto pintar. Bahasa Inggris yang mumpuni. Bisa sedikit bahasa Indonesia pula. Setiap Arna mengajukan pertanyaan pada May dan Krist, Singto menjadi translator. Mereka bercerita begitu senangnya menjalani kegiatan yang mereka senangi.


Awalnya memang berat bagi mereka. Terlebih lagi harus menempuh pendidikan mereka di beda negara. Bertemu dengan orang-orang baru, dengan budaya baru, termasuk cara berpikir yang baru. Lingkungan yang berbeda dan tempat tinggal yang mereka tinggali juga berbeda dengan negara mereka. Memang Indonesia dan Thailand memiliki kemiripan, namun untuk beradaptasi dengan hal yang baru, tidak semudah membalikkan telapak tangan.


Ternyata artis-artis Thailand ini, bukan hanya pandai berakting, tapi mereka juga memikirkan pendidikan mereka. Mereka merupakan mahasiswa dan mahasiswi untuk Study Exchange di Indonesia yang mana kampus mereka sering dilalui Arna setiap berolahraga. Dan Singto lah yang ditunjuk menjadi Student Leader dari kampusnya dikarenakan ia sedikit banyak mengerti mengenai Indonesia dan budaya di Indonesia. Tak dipungkiri, Singto yang bahasa Inggrisnya mumpuni, ia juga dapat berbahasa Indonesia meskipun sedikit.

Dari sinilah, Arna tersadar. Kuliah dan bekerja apabila dilakukan dengan keikhlasan akan mendapatkan hal baik pada dirinya sendiri. Sama halnya seperti artis-artis ini yang menempuh pendidikan mereka dan masih harus bekerja ketika sudah kembali ke Negaranya. Arna yang masih kuliah dan bekerja di Negara yang sama, terkadang masih merasakan kelelahan, kejenuhan. Dan dari situlah Arna harus mampu mencari jalan keluar agar yang ia lakukan tidak menjemukan dan ia mendapat perlajaran berharga dari apa yang ia lakukan.

Learn more »

IT'S THE DAY


is it gonna be Los Blancos day or The Reds day ?

just can't wait






cuma bisa menunggu yah, kurang beberapa jam lagi sih pertandingannya.

sejauh ini cuma bisa ngasih foto-fotonya dulu ya, saya gak pandai berkomentar :)



Untuk Opening Ceremony, ada kakak Cantik yang lagi ngehits, Dua Lipa.



IT'S READY !!!!

Ini stadion yang digunakan untuk pertandingan, Stadion Olimpiade Kiev, Kiev, Ukraina

Jadwal untuk seluruh Dunia

Ini statistik dari pemain-pemain kunci masing-masing klub



The History 5 Times Champions League Trophy for LIVERPOOL FC




Eciyeeee si Om Riise yang bawa trophy-nya

sumber 

instagram : Liverpool FCChampions League

~~~~~~~

Learn more »

Chris Medina - What are Words


The Most touching love story

Akan selalu merinding dengerin lagu ini ...

Learn more »

Kangen Nonton S U P E R N A T U R A L Lagi


Mungkin ada beberapa yang suka sama film horor, thriller atau science fiction yah. Termasuk saya. Eh tapi aku gak suka horor sih. Lebih suka thriller, science fiction sama action. Ada sih series barat yang dulu aku tonton, dan masih tayang sampe sekarang. Gak ada yang gak tau SUPERNATURAL series kan ya. Untuk yang langganan tv kabel, mungkin bisa nonton tiap seminggu sekali.

Nah, udah lama nih gak pernah nonton lagi. Kangen, hehehe sampe lupa sekarang udah episode berapa dari season terakhirnya. Akhir tahun lalu sih, nontonnya udah sampe season 13 episode 5 (kalo gak salah).

Nih cuplikannya



Ini deh kayaknya episode yang terakhir aku tonton hihihi . Ini episode ke 5 dari 23 episode dari season 13. Tuh sampe season 13 nya udah tamat . Hehehe

Semoga tahun ini bisa ngabisin semua episodenya

~~~ watching this, it's just for fun ~~~
Learn more »

As a Fans

Liverpool ...
 itu nama kota di Inggris
Liverpool FC ...
 itu nama klub bola favorit KU


Maaf yah agak jarang ngeblog soal Liverpool. Terakhir sih jaman bahula itu pun cerita soal sejarahnya tuh klub bola.

Liverpool FC tuh .. Hhmm gak bisa diungkapin lewat kata-kata deh . Dari awal ngikutin dan akhirnya sukak sama klub ini, rasanya bisa campur aduk gitu. Mulai dari manisnya, pahit, asem, getir, sampe manisnya lagi, pokoknya semua rasa dari panca indera perasa lah yah (lidah kali ah).

I'm not fanatic , i'm just loyal for them.
Kebanyakan cewek sih, klo suka sama hal-hal kayak gitu pas musiman aja. Pas lagi sering menang mungkin, yaaa ikut-ikutan aja. Selalu dicap kayak gitu. Ibaratnya diremehkanlah.

Dari pengalamanku , lucunya sih. Pertama kali nonton pas subuh-subuh siap-siap sekolah, Almarhum Ayah nonton pertandingan bola. Ampun deh, padahal dulu bencinya minta ampun kalo Ayah nonton bola. Buru-buru aja tuh channel diganti. Anehnya, pas pagi itu ayah nonton , aku jadi ikutan mantengin jalannya pertandingan sampe akhirnya ada yang ngelakuin throw in.

Ini nih yang lucu , cuma gara-gara throw in terus bisa suka sama nih klub bola. Mulai deh tanya-tanya ke Ayah. Aneh sih sukanya hahaha. Tapi yah mau gimana yah. Namanya juga Love at first sight, kadang-kadang emang gak masuk akal. Kalo diinget-inget, pas itu tahun 2006 yaaa kurang lebih pas masih jaman SMP deh.

Tahun berjalan dari 2006 sampe sekarang, yaaa akan berlangsung selamanya. The Reds always in my blood (yaiyalah darah lu emang merah). The Reds nama sebutan Liverpool FC ya. Gak gampang jadi pecinta Liverpool FC sih. Tuh kalo dikata-katain sama fans lain, hhmm ampun deh gak cuma kuping yang panas, hati juga ikutan panas. Ya pasti lah yah namanya juga klub kesukaannya.

Dalam kurun waktu 2006 sampe 2018 ini emang cukup naik turun yah, ada jatuh bangunnya lah (eh kayak lagu dangdut). Terpuruk pernah, hampir diatas angin juga pernah, di atas angin terus jatuh lagi juga sering. Kalo jaman dulu sih, pemain-pemain yang dikenal udah hampir berumur. Tapi bener-bener gak bisa lupa sih sama pemain-pemain pas awal tau klub ini.


Steven Gerrard
Jamie Carragher
John Arne Riise
Steve Finnan
Peter Crouch
Djibril Cisse
Xabi Alonso
Luis Garcia
dengan pelatihnya Rafael Benitez alias Papa Rafa

Aaaahhh omigatt, just rewind the memories. Kangen pemain-pemain jaman dulu. Seperti yang tadi udah dibilang, dari 2006 sampe sekarang 2018 tuh perjalanannya gak semudah itu yah. Ada jatuh bangunnya untuk meraih tujuan.

Let's say, everything need process to achive something. But I always say, you guys, you can do that. You can do more than this. More better better and better. (nyemangatin diri sendiri deh).
 
Mulai dari pergantian pemain terus menerus, pergantian pelatihpun juga udah cukup sering dilakukan.


Daaaaan untuk sekarang, dengan pelatih berbeda pindahan dari Borusia Dortmund, Jรผrgen Klopp alias Papa Kloppo (kalo ini sebutan guwe sendiri), mereka bisa sedikit demi sedikit dengan kerja keras mereka bisa masuk ke Liga Champion. Memang bukan juara di Premier League, tapi minimal mereka bisa masuk ke Big Four lagi yang dulu trendnya selalu diduduki Man.United, Chelsea, Liverpool dan Arsenal. Tapi yaaa tetep dengan kerja keras berdarah-darah mereka juga ya.

Real Madrid v Liverpool FC
May 26th, 2018

Oooh , i can't imagine this. Is this real ? Is it real ? Really ?!?!

I cant wait for it

Gak nyangka sebenernya akhirnya bisa masuk Final Liga Champion lagi. Ditambah pemikiran Klopp yang emang udah masuk ke para pemain itu, udah ngeklop lah yah. Untuk pemain-pemainnya sendiri bakal dibahas dari perubahan yang dulu sampai sekarang di postingan berbeda ya.

Yang favorit jaman dulu Steven Gerrard, kalo sekarang Mohamed Salah.

Bismillah yah Salah, we will bring the trophy come back to Anfield ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™ . Aamiin
Learn more »

Partner in gendeng-gendengan


I'm just nothing without them
Proud to have them

Dua orang gila yang makin gila kalo udah kumpul bertiga . Oopss ๐Ÿ˜˜

Gak nyangka sebenernya bisa seawet ini. Ada sih 10 tahun, eh lebih deh . Udah dari 2003 kenal mereka. Yaaaa berarti udah 15 tahun . Kalo sadar tanggal sama bulannya kita ketemu , mungkin bisa ada Anniversary tiap tahun .

But , i dont care . I just want them , need them in my life .


Learn more »

The Memory came back

Tak dapat dipungkiri. Masa lalu itu masih terbayang. Takkan pernah hilang. Mungkin sempat hilang, hanya sejenak. Namun pasti kembali. Meskipun hal itu tidak diinginkan. Memories came back. Reuni yang berujung memuntahkan kembali "kenangan" Arna di masa lalu. Apakah ini keinginannya? Hhmm tentu tidak. Hal itu justru ingin dilupakan olehnya, meskipun sulit dan butuh bertahun-tahun. Hal ini yang menjadikannya orang yang dingin. No feeling, just flat.



Tak disangka. Hanya dengan semalam, usaha yang dilakukan selama bertahun-tahun itu sia-sia. Reuni semasa Sekolah Dasar yang sudah direncakan selama beberapa bulan, akhirnya terwujud. Awalnya rencana itu tak dipedulikan oleh Arna, aah dimulut saja, hanya rencana, tak akan terwujud. Remehnya. Beberapa hari setelahnya, tanggal, waktu dan tempat sudah rilis di forum reuni. Benarkah ? Adakah yang datang ke acara itu ? Siapa saja yang datang ?

Reuni diadakan selama 2 hari 1 malam di luar kota. Bagi yang sudah berkeluarga diperkenankan untuk mengikutsertakan keluarga mereka. Bagi yang single, yaaaaah sudah terlihatlah ya. Arna mencoba untuk ikutserta dalam acara itu. Tempat yang ditentukan sudah menjadi titik kumpul. Jadi untuk partisipan, berangkat menggunakan kendaraan mereka masing-masing. Begitu juga dengan Arna. Ia mengendarai mobilnya sendiri. 
Perjalanan yang begitu panjang, ditempuh sendirian oleh Arna tak membuatnya bosan. Ia terlalu sering menikmati kesendiriannya. 

Tak terasa, sudah terlihat di depan mata, rumah panggung dengan tangga di sisi kanan dan kirinya ditambah dengan ruangan besar di bawahnya seperti small hall. Teduh dan asri. Bisa disebut, Private Villa. Ya, itu Villanya. Selayaknya acara reuni, temu kangen, saling cerita masa lalu, cerita hal-hal yang sudah dilalui bahkan hal-hal memalukan semasa sekolah dulu juga menjadi topik yang sangat menarik. Tak terlepas juga masa-masa Cinta Monyet. Ah, ini yang harus dihindari Arna. Apa iya Arna bisa menghindar ? Semua teman kelasnya pasti menjadikannya bahan, itu pasti. Tapi hal itu sudah Arna sadari sejak awal mengikuti reuni ini. Baginya, yang sudah berlalu, biarlah berlalu dan menjadi pelajaran untuknya sendiri.

Tak lama dari perbincangan mereka di Hall, mereka memasuki kamar Villa yang sudah disewa untuk menginap semalam itu. Masing-masing sudah meletakkan barang bawaan mereka di kamar masing-masing. Kemudian berkumpul kembali di lorong depan kamar mereka masing-masing. Arna pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan teman-temannya, dan kebetulan dia tidak punya teman sekamar alias roommate.

Arna keluar dari kamarnya sembari meletakkan barang yang ia bawa dan berdiri tepat di depan pintu kamar Villanya. Awalnya tidak ada yang aneh, karena semua temannya sudah berdiri di depan pintu kamar mereka masing-masing.

Sampai terdengar suara, "ciyeee ciyeee sebelahan, CLBK nih yeeee". Julian, ia yang mengatakan itu. Arna tak menghiraukan kalimat itu awalnya, sampai dia melihat Julian menatapnya dan sebelah kiri Arna. Siapa ? Arna terbelalak. Kaget, jika kalimat itu ditujukan padanya. Raut wajah dan matanya tidak dapat menyembunyikan ekspresi tanda tanya. Semakin riyuh dengan bantuan suara teman-teman lain untuk menggoda Arna.

"Siapa ? Aku ? Aku CL...", belum menyelesaikan kalimatnya pada Julian, sambil Arna menoleh ke sisi kirinya.

Kaget. Deg-degan. Kecewa. Marah. Senang ? yah sedikit. 
It's been long time, dude
Terdiam. Dan hanya itu yang dapat ia katakan dalam hati. Yah, yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Tak perlu diungkit kembali. Namun, harapan itu tidak terwujud. Berkumpul dengan banyak orang, banyak orang dan banyak kepala dan isi otak pun berbeda. Arna tidak bisa memaksakan teman-temannya untuk tidak mengungkit cerita lamanya yang sudah lalu.

"udah CLBK deh sana. hahaha", ujar Julian sambil tertawa.

"ya ampun yah udahlah yah, udah lewat juga. udah lalu kok.", balas Arna pada Julian sambil berlalu meninggalkan teman-temannya dan menuju anak tangga.

Rido. Ya, laki-laki itu yang membuatnya menjadi wanita dingin.

"tunggu!", Rido mengejar Arna sembari menarik tangan Arna. Terdiam lagi.

Julian yang paham akan situasi itu, mengajak semuanya turun melalui tangga sisi kiri Villa untuk berkumpul kembali di Small hall dan meninggalkan Rido dan Arna.

***********

Rido dan Arna mempunyai cerita lama. Mungkin hanya Arna yang merasakan itu. Sampai pada akhirnya dia mulai sadar bahwa dia memang bukan ditakdirkan untuknya. Cukup lama Arna berjuang sendiri untuk mengobati lukanya. Arna paham, Rido tidak akan merasakan hal yang sama. Daripada Arna menyakiti dirinya dan Rido, Arna lebih baik mundur perlahan. Sakit. Sudah jelas. But, you have to.

Merasa lucu. Pengalaman ini banyak orang menyebutnya cinta monyet. hahahaha. Namanya juga masih kecil. Belum cukup umur. Tapi entahlah, ini melekat di benak Arna. Tak semudah itu melupakan seseorang. Tak semudah itu meninggalkan memori yang sudah mereka jalani.

************

Arna mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Rido.

"kamu denger kata mereka ?", pertanyaan itu terujar dari Rido untuk Arna.

"iya denger, terus ? memangnya kenapa ? sudah aku jawab juga kan tadi", balas Arna sambil berbalik ke arah Rido.

"ya udah kita lakuin", Rido menarik tangan kanan Arna kembali.

Mendengar kalimat Rido membuat Arna marah. "Maksudmu ?" tanya Arna kembali.

"ya udah, ayo kita jalanin apa yang mereka bilang", ucapan Rido semakin membuat Arna mendidih. Mata Arna berkaca-kaca.
How can you say that ? How dare you say that to me ?
Andai saja kalimat itu dikatakan Rido 10 tahun yang lalu, akan mengubah segalanya. Dan bahkan kalimat itu dikatakan Rido ketika Rido juga sudah memiliki seseorang yang sudah lama di hidupnya. It's heartless. Rido dan wanita itu memang belum menikah, but, it's still heartless. It's so heartless for her

"hei, kamu anggap aku apa? cadanganmu ? are you losing your mind ?", tak tahan Arna dengan Rido.

"maaf yah, yah aku memang cinta sama kamu dulu sampai sekarangpun masih ada sedikit rasa itu, tapi jangan kamu berani ngomong gitu ketika kamu masih punya dia, wanita yang bener-bener kamu cintai, bukan aku. Aku lebih baik, aku yang mundur. Kamu punya hidupmu sendiri, aku pun punya hidupku sendiri yang berhak untuk bahagia." Arna kembali ke kamar untuk mengambil semua barangnya dan kembali pulang.

Arna tak tahan dan akhirnya memilih untuk berlalu pergi meninggalkan acara reuni tersebut.

Wow. Hanya semalam. Kenangan itu muncul lalu dihancurkan lagi oleh orang yang sama.

Jangan mencoba menghibur wanita yang mencintaimu dengan cara berpura-pura mencintai dan bahkan menjalin hubungan agar wanita itu senang. 
It's so cruel

Learn more »

#TBT THROWBACK-an yuuukkk : Blue - All Rise


Throwback-an dulu yuuuukkkk

My First Song when i was child (kecil-kecil lagunya gini amat yak)



Gilaaaaaaaaaakkkk .. Nih lagu taun kapan juga , hahahaha ketauan deh umur berapa sekarang. Tenang. Umurnya masih kepala dua kok. Cuman, dulu tinggalnya emang sama sepupu yang lebih tua. Jadi tiap hari dengerinnya lagu-lagu Boyband Heeeetttzzz pada jamannya.

Sempet lupa sama lagu-lagu jadul, pas SMP ketemu temen yang ternyata juga tau nih lagu. Dan akhirnya berburu deh semua lagu-lagu mereka, Coba yah disebutin satu-satu Boyband jadul ini, Dan juga lagu ini jadi lagu wajib pas karaoke. Sampe rap-rap nya dibabat habis LOL (untung yg denger cuma 2 sobat guweh aje yang paham suara rusak guweh)
  1. Blue
  2. Backstreet Boys
  3. Westlife (jelaaaaaaaasss)
  4. N'sync (yang ada Justin Timberlake nya)
  5. Savage Garden
  6. Boyzone
  7. 98 Degrees
  8. Fi5e
  9. Hanson
  10. New Kids n The Block (NKOTB); dll
aaahhh msh banyak lagi yaaah , penuh list nya klo disebutin semua LOL

Sebenernya masih banyak banget yah, gak cuma boyband, ada duo sama band-band jadul yang lagunya enak-enak dan masih didengerin sampe sekarang.

Readers, coba deh sebutin band/boyband/duo/soloist yang kalian inget sampe sekarang. Yaaaah itung-itung throwback-an bentar yah.

~remind your memories~
Learn more »

First Unforgettable Moment (Part 1)

Surabaya-Makassar-Surabaya


13/Oct/2016
Setelah seperempat abad baru bisa ketemu sama keluarga besar Alm. Ayah di Makassar berkat Garuda Indonesia.

Gak nyangka sih. Untuk pertama kalinya bisa terbang sejauh itu, pake Garuda Indonesia yang notabene dapet predikat Best Cabin Crew.


Daaaaannnn terbukti!!!
Mulai dari pre flight, in flight dan post flight.

Maklumlah yah namanya juga aku sama mama baru pertama kali naik pesawat, jadiiiii banyak bingungnya. Dikit-dikit tanya, dikit-dikit tanya. Untungnya petugas-petugasnya ramah-ramah.

Naaaahhh ini nih yang bikin degdegan pas take off. Banyak yang bilang, "rasain aja sensasinya pas take off". Tarik napaaaasss .. Buang ... Tarik napasss .. Buang ...
Daaaan .. Sensasi yang dimaksud ternyata take off nya smooooottthhhh banget. Nyaman.
Deg-deg-annya buyaaaaarrrr seketika.

Abis deg-deg-an, disambutlaaaaah dengan snack enaaaaaak plus minumannya juga macem-macem lagi dari Pramugarinya.

Dari jauh udah clingak-clinguk nunggu Pramugarinya deketin sambil bawa trolley snack, berharap ditawarin.
"permisi, mau tambah minumnya?"
"boleh mbak. Orange juice sama teh hangatnya."
Belum ada 5 detik, ngelirik ada susu coklat, "mbak, boleh susu coklatnya juga?"

Gak terasa akhirnya aku sama Mama menginjakkan kaki di Makassar. Kalo mama mungkin udah berkali-kali ke Makassar meskipun naik Kapal. Tapi ini pertama kalinya aku sama Mama berdua aja dateng ke Keluarga Besar Ayah di Makassar.


Terbukti ramah dan perhatiannya Pramugari serta Pramugaranya, saya yang sibuk ambil barang bawaan dari Cabin, Mama sudah digandeng turun pesawat sama Mas Pramugaranya. Masyallah. "Ma, itu calon mantu mama" *eehh *sorrygakfokus

Di Makassar ... Jadi kangen Ayah.
Berasa Ayah ikutan jalan-jalan bareng aku sama Mama di Makassar.

Tunggu kelanjutan ceritanya selama di Makassar yah ;)


Learn more »

(Maybe) Its good for you

Weird feeling ! I've got this feeling last night ... Entah harus mulai dari mana. Wanita ini mencintai lelaki itu. Sangat mencintainya. Menunggu dan berdoa adalah usaha yang dapat wanita itu lakukan.

Sebelas tahun yang lalu, wanita ini menemukan lelaki yang merubah pandangannya. Some people said Love at first sight. Tapi apakah benar ? Wanita ini masih bertanya-tanya tentang perasaannya itu. Sebelas tahun berlalu sampai pada saat ia menemukan lelaki itu bersama wanita lain.

Arna mungkin sudah mempersiapkan apa yang akan terjadi. Kemungkinan terburuk yang mungkin harus ia hadapi. Terakhir komunikasinya dengan Sang lelaki yang dapat menguras perasaannya, ketika Sang lelaki masih mengingat namanya dan menyebutnya. Air mata Arna tak terbendung. Air mata kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ia pun tak tahu apa yang terjadi padanya. Namun, mungkin inilah kata-kata terakhir Arna pada lelaki itu. Tanggal 12 November lalu , ucapan selamat ulang tahun ia kirimkan kepada Sang lelaki. Ia merespon. Arna begitu bahagia.

Arna tak mau melangkah lebih jauh. Ia takut jika langkahnya itu akan merusak segalanya. Komunikasi yang berjalan stabil, itu sudah cukup baginya. Hal terpenting, kebahagiaan sang lelaki dan mungkin wanita yang ada di sampingnya saat ini.

Dan Arna sepertinya harus benar-benar menerima kenyataan. Sang lelaki bukanlah miliknya. Arna menemukan suatu acara televisi dimana wanita itu menjadi Guest Star. Arna mengenali wajah wanita itu. Perasaannya bercampur, antara kaget, penasaran apa yang terjadi selanjutnya dan dorongan untuk segera mematikan televisinya. Keputusan Arna tetap menyaksikan acara tersebut sampai akhir acara.

Apa yang terjadi ?
Wanita itu berkata, "ini tidak akan berhasil jika tanpa sosok lelaki special di samping saya. Dia kekasih saya." Presenter acara tersebut menginginkan kekasih wanita itu berdiri. Arna berharap bahwa lelaki itu bukanlah Sang Lelakinya. Namun , kamera sorot sudah mengarah pada lelaki yang berdiri di tengah kursi penonton.

SURPRISE ! ITS HIM ! ITS HIM ! Arna merasakan sesak di dadanya. Lelaki itu adalah Sang Lelakinya. Ia begitu bahagia di samping wanita itu. Tidak ada beban, tidak ada paksaan. Arna dapat membaca apa yang ia lihat , Sang lelaki begitu mencintai wanita itu, begitu pula sebaliknya. Sang lelaki berdiri dan tersenyum sambil sedikit membungkukkan badannya. Ia merasakan semuanya berhenti. Bahkan jantungnya mungkin berhenti saat itu. Tak percaya dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Both of them , they are a new rising star. Arna mengenal Sang lelaki memanglah musisi. Tapi tidak dengan wanita itu. Hidup mereka bahagia. Presenter mempersilahkan mereka bernyanyi menghibur penonton. Sang lelaki memainkan piano dan wanita itu bernyanyi di sampingkan. Sangat romantis.

"Andaikan aku wanita itu" , kalimat yang terus berputar di pikiran Arna. Arna masih merasakan sesak di dadanya. Tak mampu bernafas lega. Nafas yang tersengal-sengal itu terus ia paksa. Sampai akhirnya air mata itu menetes kembali. Sang lelaki lah yang dapat membuat Arna seperti itu.

Arna menangis karena bahagia dan menangis karena sedih, hanya dapat dilakukan oleh Sang Lelaki. Noone can do it to Arna. Tangisan itu tak terhenti sampai akhir acara.
Arna masih bertanya-tanya, "Apakah ini akhirnya ? Apakah perjuangan ku berakhir disini ? Tidak dapatkah ia melihat ku sedetik saja ? 11 tahun ini sangat berharga bagiku. Can I let him go with her who loved ?"

Tidak ada yang dapat Arna lakukan.

"Ya Allah , jika memang kami tidak berjodoh. Biarkan ia bahagia dengan yang lain. Aku berharap wanita itu mencintai nya seperti aku mencintainya. Karna Ia berhak mendapat Cinta seperti ku padanya. Tanpa syarat dan alasan apapun. Amiin"

Arna mencintainya. Cinta tanpa mengetahui alasannya. Cinta tak bersyarat. Cinta tanpa balasan. Arna berharap Sang Lelaki benar-benar mendapatkan Cinta seperti Cinta-nya pada Sang Lelaki.



Learn more »

Apa itu yang disebut SAHABAT ?

Apa itu yang disebut SAHABAT ?
Apakah kalian memiliki teman ? Teman dekat ? Teman akrab ? Sahabat ?





Dari lagu ini , aku mulai merasakan apa itu teman dekat atau sahabat. Aku mau berbagi lirik lagu ini sedikit yah.

We had the best years of our lives,
But you and I would never be the same,
September took me by surprise,
And I was left to watch the seasons change.
It's been so quiet since you've gone,
And everyday feels more like a year,
Sometimes I wish I could move on,
The memories would all just disappear.
** So many things I should've,
Said when I had the chance,
So many times we took it all for granted.
*I'd never thought this could ever end,
I'd never thought I'd lose my best friend,
Everything is different now,
Can we stop the world from turning?
I'd never thought I'd have to let you go,
I'd never thought I'd ever feel this low,
I wish I could go back,
And we'd stop the world from turning.
Looking back on better days,
When we were young, we thought we knew so much.
And now it seems so far away,
I'm wondering If I was good enough.
(**)
(*)
Gone are all the days,
When we swore we'd never break,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
Yeah, we swore we'd never change,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
When we swore we'd never break,
And now I'm left here alone.
Gone are all the days,
Yeah, we swore we'd never change,
And now I'm left here alone.

 Sudah lihat sendiri kan lirik lagunya. Cukup mengena ke hati kalian masing-masing gak ?

Lagu ini mengingatkan pada teman saya sejak SMP. Jika dihitung, pertemanan ini sudah terjalin sekitar 10 tahunan, bahkan lebih.

And now i realize that Everything has changed ! Kita tidak dapat membuat sesuatu tetap dalam keadaan yang sama. Semua pasti akan berubah. Apakah kita siap dengan perubahan itu ? Apa yang harus kita siapka untuk menghadapi dan menjalani perubahan itu ? Nope , i have no idea !
Learn more »

Six Sense of Sam

Cerita di belakang layar memang terlalu mengocok perut jika diceritakan kembali atau bahkan diabadikan melalui video. Kekocakan, kekonyolan dan keanehan selalu terjadi secara tidak terduga. Kisah ini tentang Dean dan Sam sedang berbincang-bincang dengan pemain baru serial TV Supernatural yang bernama Arna. Tidak hanya mereka bertiga, namun seluruh kru tv yang sedang beristirahat pun ikut berkumpul dan berbincang-bincang di ruang tamu yang sama dimana saat itu sedang  tidak digunakan untuk pengambilan scene. Canda dan gelak tawa selalu keluar dari mulut masing-masing.

Perbincangan cukup seru sampai akhirnya suasana sedikit berubah karena ulah Sam sendiri kepada Dean. Sam senang sekali menggoda Dean, begitu juga sebaliknya. Namun saat itu, Sam lah yang menggoda Dean terlebih dahulu sehingga membuat wajah Dean berubah seketika. Dari candaan Sam, Dean agak kesal, namun tetap tersenyum untuk menutupi rasa kesalnya kepada Sam. Sam yang senang menggoda kakaknya itu terus saja tertawa terbahak-bahak sampai memegang perutnya yang mulai terasa kram.

Arna yang merupakan pemain baru hanya dapat tertawa dengan candaan kakak beradik itu. Ia ingin ikut tertawa dengan Sam, namun sisi lain ia melihat raut wajah Dean yang tersinggung membuatnya berusaha menghentikan tawa, namun berakhir dengan senyum kecil saja seolah-olah menahan tawa.

Selang beberapa waktu, Dean seakan memiliki ide untuk membalas Sam, sangat terlihat di raut wajah Dean. Pandangan mata Dean menuju ke Arna yang berada tepat di samping Sam. Awalnya Arna tak mengerti maksud pandangan Dean padanya. Ternyata, pandangan Dean pada Arna adalah kode untuk membalas Sam. Seorang Arna tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membalaskan kekesalan Dean pada Sam. Ya, Arna mengetahui dengan jelas pembalasan yang tepat untuk Sam adalah menciumnya. Tak ada canggung ataupun malu, Arna meng’iya’kan kode yang dimaksud oleh Dean dan kemudian mendaratkan ciuman tepat di pipi kanan Sam.

Dengan ekspresi yang begitu kaget, Sam berusaha menjauhkan tubuh Arna dari dekatnya sambil memegang pipinya yang telah disentuh oleh bibir Arna dan berkata “Hey”. Ekspresi Sam membuat Dean tertawa lega sampai memukul-mukul kursi karena Dean tidak kuat lagi tertawa. Begitu puas Dean membalas kejailan Sam dan mengacungkan jempolnya pada Arna.

Dari kejadian itu, bagaimana Arna mengetahui hal tersebut ?

Cerita awalnya adalah sudah diketahui bahwa Dean dan Sam merupakan kakak beradik yang saling menyayangi, namun Dean menunjukkan rasa saying tersebut dengan cara yang sedikit jail. Sama seperti manusia lainnya, Dean dan Sam juga memiliki hal-hal yang mereka sukai dan juga tidak mereka sukai. Dean mengetahui dengan jelas bahwa Sam tidak suka jika ia dicium tepat di pipinya oleh siapapun termasuk Dean, kakaknya sendiri.

Jika Sam membuat ulah sedikit saja kepada Dean, Dean tahu cara yang tepat untuk membalas Sam agar jera dan tidak menggoda Dean kembali. Jurus itu sangat ampuh, tidak lain dan tidak bukan cara itu adalah mencium pipi Sam dengan gemas bahkan sampai memeluknya dengan sangat erat. Ya, dari cerita Dean itulah Arna tau isyarat Dean untuk mengerjai Sam.

“Take … Take … Dean Sam, Ayo kita take!”, kalimat itu keluar dari megaphone sutradara.

Kali ini, sutradara membuat alur cerita seorang ibu dari seorang gadis dirasuki oleh hantu nenek yang meninggal karena dibunuh oleh laki-laki yang tidak dikenal. Setelah sutradara mengatakan kalimat itu, Sam dan Dean menuju lokasi pengambilan scene dan meninggalkan Arna di ruangan itu. Entah apa yang Sam rasakan pada Arna. Raut wajah Sam menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan kepada Arna. Sam berjalan menuju lokasi pengambilan scene dengan sedikit ragu. Sesekali Sam membalikkan wajahnya ke arah Arna.

Arna adalah pemeran gadis yang ibunya dirasuki oleh hantu nenek-nenek dalam serial TV itu. Ketika itu pemeran “Ibu” masih berada di ruang rias untuk didandani agar sesuai dengan cerita yang dibuat oleh sutradara. Ada hal yang tidak biasa saat itu. Hari-hari biasa Ibu Arna yang sebenarnya tidak pernah ikut menemani anaknya syuting. Entah mengapa, hari itu Ibu Arna datang ke lokasi syuting. Arna pun tidak mengetahui jika ibunya akan datang. Raut wajah Sang Ibu sedikit berbeda seperti biasanya.

Dean dan Sam berlalu meninggalkan Arna dengan "Ibu" nya. Langkah Sam terhenti sejenak dan berbalik arah melihat Arna yang ia tinggalkan. "Dean!" , Sam berbalik arah sambil menepuk bahu Dean. Arna sedikit mengangguk mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja. Sam pun membalas anggukkan Arna. Namun, belum selesai mereka bertatapan , sang "Ibu" dengan tiba-tiba menyerang Arna. Winchesters bersaudara berlari sekuat tenaga untuk dapat meraih Arna agar terlepas dari cengkraman "Ibu".


Selepas Winchesters berhasil membebaskan Arna, ada sejarah yang mengatakan bahwa Ibu Arna telah dirasuki oleh arwah yang sempat bunuh diri di area pengambilan shooting. Arwah wanita itu tidak nyaman adanya kisah yang diambil dari kisah nyata wanita itu. Dan akhirnya shooting dihentikan demi keselamatan bersama.


~~ t h e  e n d ~~
Learn more »

Contact Form

Name

Email *

Message *